• . This is Away .

    [id] 

    THIS IS AWAY

    pameran tunggal oleh Dimaz Maulana

    Kedai Kebun Forum, Yogyakarta

    November - Desember 2019

    ______________________

     

    “This is not my home, this is away” merupakan penggalan lirik lagu “Stone War” – DOM 65 yang diciptakan seusai pulang dari pertandingan PSIM di stadion Manahan, Solo pada tahun 1998. Dimaz Maulana yang merupakan seorang pengarsip sepak bola memilih penggalan lirik ini sebagai judul pameran tunggalnya yang menggambarkan spirit dan pengalaman supporter dalam laga tandang.

    Pertandingan tandang, supporter, dan pengalaman-pengalaman kekerasan yang tersebar di sepanjang perjalanan adalah tiga hal yang saling terkait. Meski tidak selalu terjadi namun ingatan-ingatan atas kekerasan selama aksi tandang ini kemudian kerap memunculkan perasaan-perasaan cemas sekaligus tertantang di saat yang sama. Dalam beberapa kesempatan, pengalaman-pengalaman ini menjadi semakin bernilai ketika diceritakan ulang ke generasi-generasi supporter berikutnya. Salah satunya adalah peristiwa tandang ke Solo 1998, yang kemudian secara konteks politik mengamplifikasi tingkat kepentingan dari peristiwa yang konon melibatkan militer tersebut.

    Cerita suporter dan hal-hal yang menyertainya kerap hanya menjadi latar dari peristiwa sepakbola. Hal ini kemudian coba dihadirkan dalam serangkaian arsip-arsip yang awalnya dibagikan dalam bentuk sejarah lisan melalui cerita dari mulut ke mulut. Dimaz Maulana, yang memilih posisi sebagai suporter yang mengarsipkan pun mencoba melacak kembali cerita-cerita perjalanan yang tersebar di antara ribuan suporter PSIM di kota Yogyakarta. Dimulai dari melacak peta-peta perjalanan tandang yang memiliki pengalaman menegangkan, melacak jejak sejarah kekerasan di jalanan kota Jogja yang terhubung dengan suporter PSIM, maupun melihat kembali jumlah dan keberadaan suporter ini dalam konteks geografis kota Jogja itu sendiri. Semua dititi satu per satu sehingga menjadi sebuah museum temporer tentang supporter, yang dalam kesementaraannya meletakkan supoter tidak hanya sebagai latar namun bagian penting dari sejarah sebuah klub sepakbola.

    _____


    [en] 

    THIS IS AWAY

    Solo exhibition: Dimaz Maulana

    Kedai Kebun Forum, Yogyakarta

    November - Desember 2019

    ______________________



    “This is not my home, this is away” is a fragment of the song “Stone War” lyric by an indie punk band DOM 65 which was created after returning from PSIM match at Manahan Stadium, Solo in 1998. Dimaz Maulana who is a football archiver chose this lyric fragment as the title of his solo exhibition to illustrates the spirit and experience of supporters in 'away games' (game in opponent's home base).

    'Away matches', supporters, and violent experiences spread throughout the trip from the home base to the rival's base are three interrelated things. Even though it doesn’t always occur, memories of violence during this away match often bring anxiety and challenge at the same time. On several occasions, these experiences have become increasingly valuable when retold to the next generation of supporters. One of them was the trip to Solo in 1998, which later loaded with political context that amplified the importance of the incident that allegedly involved the military.

    Supporter's tale and things arround them merely shifted to the background of a football events. This is what motivate Dimaz Maulana to present a series of archives that were initially distributed only in the form of oral history. Dimaz Maulana, who chose the position as fandom archivist, tried to trace back the stories of the journey that was spreading among thousands of the PSIM football team's supporters in the city of Yogyakarta. It starts with tracing the road trip maps where these clashes happened, traced the history of violence on the streets of Yogyakarta which is connected to PSIM supporters, and looking back ti the number and whereabouts of these supporters in the geographical context of the city of Jogja itself. All of them are highlighted one by one so that they become a temporary museum about supporters as an important part of the history of a football team.

    (LIR - Dito Yuwono & Mira Asriningtyas)

    _______________